Indonesia

Tradisi Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan memiliki beberapa versi mengenai asal-usulnya, di antaranya: Masa Wali Songo Tradisi ini diyakini berawal dari masa Wali Songo, ketika banyak ulama yang melakukan tirakatan untuk berdoa dan beribadah. Mereka percaya bahwa Allah menurunkan lebih dari 500 penyakit pada bulan Safar. Keraton Mataram Tradisi ini diyakini berasal dari Keraton Mataram, ketika terjadi wabah penyakit. Untuk menolak wabah tersebut, diadakanlah ritual yang kemudian berkembang menjadi tradisi Rebo Wekasan. Kaum Yahudi Masyarakat Jawa meyakini bahwa hari Rabu terakhir di bulan Safar merupakan hari naas dari kepercayaan kaum Yahudi. Penjajahan Belanda Masyarakat melakukan serangkaian ritual untuk menolak kedatangan penjajah Belanda di Jawa pada tahun 1602. Rebo Wekasan merupakan tradisi yang dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, yaitu bulan kedua dalam kalender Hijriah. Tradisi ini banyak berkembang di Pulau Jawa, seperti di Gresik, Probolinggo, Banten, Kudus, Tegal, dan Cirebon. Tujuan dari tradisi Rebo Wekasan adalah untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari berbagai bahaya yang mungkin terjadi. Kegiatan tradisi ini di antaranya adalah sholat tolak bala, dzikir bersama, dan selamatan

Jawa

Tradhisi Rebo Wekasan utawa Rebo Pungkasan nduweni sawetara versi ngenani asal-usule, ing antarane: Jaman Wali Songo Tradhisi iki dipercaya wiwit jaman Wali Songo, nalika akeh ulama sing nindakake tirakatan kanggo ndedonga lan ngibadah. Dheweke percaya yen Allah nurunake luwih saka 500 penyakit ing wulan Safar. Karaton Mataram Tradhisi iki dipercaya asale saka Keraton Mataram, nalika ana wabah penyakit. Kanggo nyingkiri pageblug, dianakake ritual kang banjur ngrembaka dadi tradhisi Rebo Wekasan. wong Yahudi Tiyang Jawi pitados bilih dinten Rebo pungkasan ing wulan Safar menika dinten ingkang takdir miturut kapitadosan tiyang Yahudi. Kolonialisasi Walanda Masyarakat nindakake rerangkening ritual kanggo nolak tekane penjajah Walanda ing Tanah Jawa ing taun 1602. Rebo Wekasan minangka tradhisi sing ditindakake ing dina Rebo pungkasan ing sasi Safar, yaiku sasi kapindho ing kalender Hijriyah. Tradhisi iki wis akeh ngrembaka ing pulo Jawa kayata ing Gresik, Probolinggo, Banten, Kudus, Tegal lan Cirebon. Ancasipun tradhisi Rebo Wekasan inggih menika nyuwun pangayoman lan keslametan saking maneka bebaya ingkang saged kadadosan. Kagiyatan tradhisional iki kalebu donga nolak piala, dzikir kolektif, lan kawilujengan

TerjemahanBahasa.com | Bagaimana cara menggunakan penerjemah teks bahasa Indonesia-Jawa?

Dianggap bahwa pengguna yang mengunjungi situs web ini telah menerima Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi. Di situs web (terjemahaninggris.com), pengunjung mana pun dapat memiliki bagian seperti forum, buku tamu, tempat mereka dapat menulis. Kami tidak bertanggung jawab atas konten yang ditulis oleh pengunjung. Namun, jika Anda melihat sesuatu yang tidak pantas, beri tahu kami. Kami akan melakukan yang terbaik dan kami akan memperbaikinya. Jika Anda melihat sesuatu yang salah, hubungi kami di →"Kontak" dan kami akan memperbaikinya. Kami dapat menambahkan lebih banyak konten dan kamus, atau kami dapat mencabut layanan tertentu tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pengunjung.


Kebijakan Privasi

Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)